Beberapa kali Partai Keadilan Sejahtera melakukan manuver politik dengan
melakukan pengambilan keputusan yang tidak sejalan
dengan partai
koalisi. Menilai hal ini, Ketua Departemen
Komunikasi Politik, Andi
Nurpati, mengatakan, langkah PKS ini justru
menganggu roda pemerintahan.
"Kalau
roda pemerintahan ini tidak solid, maka akan
sulit," kata Andi Nurpati
usai menerima pengarahan Ketua Dewan Pembina
Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta
Pusat, Minggu 1 April
2012.
Menurut Andi Nurpati, pengambilan kebijakan PKS
ini justru
menimbulkan dilematis pada menteri yang berasal
dari PKS. Saat ini, ada
tiga kursi kabinet yang dijabat kader PKS. Tiga
pos itu yakni Menkominfo
Tifatul Sembiring, Mensos Salim Segaf Al-Jufri,
dan Menteri Pertanian
Suswono.
"Seberapa jauh Menkominfo, Tifatul Sembiring
menyuarakan
kebijakan pemerintah? Apalagi kebijakan itu
misalnya tidak disetujui
oleh partainya sendiri. Itu tidak mudah bagi Pak
Tifatul," kata Andi.
Andi juga mempertanyakan Tifatul yang tidak pernah
bicara dan melakukan
sosialisasi mengenai kebijakan pemerintah.
"Menkominfo seharusnya
menyuarakan kebijakan pemerintah, buktikan kalau
beliau tidak ada
intervensi dari partai. Nyatanya sampai sekarang
tidak pernah bersuara,"
kata mantan anggota KPU ini.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai
Demokrat Anas Urbaningrum mengatakan nasib menteri
PKS di kabinet bukan
kewenangan partai koalisi apalagi Demokrat.
Kebijakan itu merupakan hak
prerogatif Presiden.
Dalam paripurna membahas pasal kenaikan
BBM, PKS kembali bersikap berseberangan dengan
partai koalisi. Pada
akhirnya, PKS memilih untuk menolak keras rencana
pemerintah menaikkan
harga BBM.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar